Siswa(i) SMK Banda Aceh menyumbangkan darahnya dalam acara Donor Darah yang diadakan PMI Kota Banda Aceh. (pic: www.acehterkini.com) ...
 |
| Siswa(i) SMK Banda Aceh menyumbangkan darahnya dalam acara Donor Darah yang diadakan PMI Kota Banda Aceh. (pic: www.acehterkini.com) |
HARI masih pagi. Beberapa lelaki berkaos putih duduk di kursi. Sementara lainnya terlihat berdiri. Dari tulisan di kaos yang mereka pakai jelas menunjukkan para lelaki itu adalah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh yang tengah menunggu para pendonor darah datang. Kegiatan donor ini berlangsung di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh 15 Mei lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir PMI Banda Aceh memang tengah menggalakkan program donor darah. Berbekal satu mobil khusus, para relawan PMI kerap mangkal di beberapa sudut kota. Terutama pada event-event tertentu, para relawan aktif mendatangi tempat keramaian demi menambah stok darah. Semua ini bukan tanpa alasan. Berpuluh kantong darah yang didapat setiap kali beroperasi seolah tak pernah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun itulah kenyataannya kebutuhan darah kini semakin meningkat pesat.
Melalui situs resminya, PMI merilis ada satu orang di setiap delapan detik yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia. Sedikitnya, setiap tahun PMI membutuhkan darah empat juta kantong. Itu belum ditambah kebutuhan darah mendadak, jika terjadi bencana nasional berskala besar. Bagi PMI, ketersediaan darah sama pentingnya dengan menyelamatkan jiwa setiap manusia yang membutuhkan.
 |
| Mobil khusus donor darah PMI. (pic: habadaily.com) |
Lantas mengapa puluhan bahkan ratusan kantong darah yang disediakan PMI selalu habis? Salah satu sebabnya karena beberapa jenis penyakit membutuhkan darah rutin. Artinya, transfusi darah dilakukan terus menerus secara berkala seperti halnya yang dialami penderita thalasemia. Transfusi darah juga dibutuhkan untuk korban kecelakaan, pasien bedah, pasien transplantasi organ dan pasien luka bakar. Mungkin bagi yang sehat tidak sadar bahwa darah bagi mereka yang sakit begitu berharga. Dari setetes darah mereka menggantungkan hidupnya.
Seperti halnya yang dialami para penderita thalasemia atau kelainan darah genetik bawaan yang ditandai kerusakan produksi sel darah. Mereka harus melakukan transfusi darah rutin untuk tetap bertahan hidup. Dapat dibayangkan berapa kebutuhan darah yang harus terpenuhi demi kelangsungan hidup dan masa depan mereka. Sulit membayangkan apa jadinya apabila semua pihak abai dengan kondisi ini. Maka PMI dan para relawannya memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan. Lebih khususnya lagi peran serta para pendonor (blooder) yang setia berbagi sesama.
* Darah untuk hidup
Berdasarkan data tahun 2013, saat ini ada 170 pasien thalasemia yang menggantungkan hidup mereka dari para pendonor. Mereka harus rutin transfusi darah di Thalasemia Center RSUZA Banda Aceh. Kebutuhan darah ini di luar kebutuhan nonpederita thalasemia. Sulit juga membayangkan apabila PMI dan para relawannya tidak ada. Tentu kehidupan anak-anak penderita thalasemia akan terancam. Terlebih hampir sebagian besar mereka berasal dari keluarga miskin, sudah tentu akan sulit memenuhi kebutuhan transfusi darah jika harus membeli.
 |
| Stok darah PMI. (pic: www.okezone.com) |
Kehadiran PMI, relawan dan para pendonor menjadi sumbangsih tak ternilai untuk tujuan mulia atas nama kemanusian. Saat ini berbagai upaya terus dilakukan sebagai kampanye agar masyarakat gemar mendonor darah. Di Aceh sebut saja ada komunitas Darah untuk Aceh (DUA). DUA lahir pada 2012 atas inisiatif pendirinya Nurjannah Husein yang juga seorang relawan PMI. Dalam perjalanannya, DUA kemudian lebih intens men-support kebutuhan darah untuk 170 pasien thalasemia bekerja sama dengan PMI Banda Aceh. Pada medio 2013, DUA telah memiliki 700 pendonor tetap dengan menggunakan pendekatan media sosial untuk mencari anggotanya yang sesuai golongan darah yang dibutuhkan pasien.
Komunitas DUA menjalankan setidaknya tiga program yang bertujuan membantu para pasien thalasemia. Di antaranya program Ten for One Thalasemia (sepuluh untuk satu thalasemia) pada Juni 2012. Hitungan sederhananya DUA mengumpulkan 10 orang pendonor untuk satu pasien thalasemia. Sepuluh pendonor itu digilir mendonor darahnya setiap 3 bulan sekali. Dituturkan Nurjannah Husein, keluarga pasien juga difasilitasi bertemu dengan pendonor agar terjalin ikatan emosional.
 |
| pic: www.lintasgayo.com |
Langkah selanjutnya adalah mendaftarkan si pendonor menjadi penyumbang darah tetap atau lebih populer dengan sebutan “kakak asuh” untuk si pasien. Meski jumlahnya masih terbatas, setidaknya PMI dan para relawannya telah berusaha berjuang keras memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat. Strategi lainnya adalah mengajak masyarakat menjadi pendonor tetap. Mereka akan diambil darahnya rutin setiap tiga bulan. Kehadiran pendonor tetap ini memberi harapan baik bagi mereka yang hidupnya tergantung dari transfusi darah.
* Baik Bagi kesehatan
Selain memberi manfaat bagi sesama, kegiatan donor darah juga dapat menyehatkan tubuh karena adanya pertumbuhan sel-sel darah baru dalam tubuh. Saat seseorang mendonorkan darahnya, volume dalam darah akan terganti dalam waktu 48 jam setelah donor. Dalam kurun waktu empat hingga delapan minggu semua sel darah merah yang hilang akan benar-benar diganti dengan sel-sel darah merah yang baru. Proses pembentukan sel-sel darah merah inilah yang akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien.
Bagi kaum hawa, mendonorkan darah ternyata juga memiliki manfaat bagi kecantikan. Dengan mendonorkan darah dapat membakar sekitar 650 kalori per sumbangan dari satu pint (500 ml) darah. Menurut University of California, San Diego, pendonor yang rutin menyumbangkan darahnya bisa menghilangkan sejumlah darahnya dan mengencangkan kulit tubuh, serta membuat pikiran menjadi lebih stabil dan fokus dalam beraktivitas. Ibarat pepatah, sambil menyelam minum air, mendonor darah juga banyak manfaatnya. Jadi, jangan pernah takut mendonor darah untuk membantu sesama. (*)
*referensi:
-http://pmiaceh.or.id/
-http://mediskus.com/kb/manfaat-donor-darah
-http://aceh.tribunnews.com/2013/05/30/gigihnya-para-pemburu-darah
THANK YOUSemoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS