Hidup adalah sebuah perjalanan. Mulai dari lahir dimana kita masih belum mengerti apa-apa hinggai tumbuh menjadi pribadi yang dewasa. But...
Hidup adalah sebuah perjalanan. Mulai dari lahir dimana kita masih belum mengerti apa-apa hinggai tumbuh menjadi pribadi yang dewasa. Butuh proses yang tidak singkat dalam menjalani itu semua, tak terkecuali saya. Seorang putri dari ayah yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan seorang ibu rumah tangga. Hidup saya berjalan sebagaimana adanya, tidak ada yang istimewa dan berlebihan. Semuanya biasa-biasa saja. I can say that my life is simple, as simple as me.
Saya terlahir sebagai bungsu dari 3 bersaudara. Saya memiliki seorang abang dan seorang kakak. Bungsu, identik dengan sifat manja, malas, keras kepala, tidak mau mengalah, dan kekanak-kanakan. Meski image tersebut hampir semuanya memang melekat pada anak bungsu, tapi ada hal penting yang perlu diketahui. Pribadi atau sifat seseorang tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi. Don't judge the book by the cover.
Kalimat ini bermaksud kenali dulu sesuatu/seseorang baru mengambil kesimpulan. Dengan kata lain, tidak semua anak bungsu itu manja, malas, keras kepala, dan kekanak-kanakan. Sebuah pribadi terbentuk bukan karena sebuah status melainkan dari didikan. Dan hal itu pertama kali didapat oleh seorang anak di lingkungan keluarga sebelum nantinya sang anak mulai bergaul dan berinteraksi dengan dunia luar dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Saya merasa sangat beruntung memiliki orang tua yang begitu perhatian. Sang ayah yang begitu protective (melindungi) terhadap anak-anaknya. Misalnya tidak boleh membaca dan menonton sambil tidur nanti matanya kabur, klw duduk itu yg tegak, ataupun hal-hal kecil lainnya. Satu lagi sosok yang sangat kagumi adalah ibu. Ia adalah seorang wanita yang selalu merawat dan memperhatikan anak-anaknya. Di usia yang sudah dewasa ini, terkadang terbesit sebuah pikiran yang menimbulkan pertanyaan "akankah nantinya saya akan mampu melakukan hal-hal yang telah dilakukan oleh ibu saya untuk anak-anaknya...???". Entahlah, yang pasti saya butuh banyak waktu dan juga usaha untuk bisa menjadi seperti ibu.
Kalimat ini bermaksud kenali dulu sesuatu/seseorang baru mengambil kesimpulan. Dengan kata lain, tidak semua anak bungsu itu manja, malas, keras kepala, dan kekanak-kanakan. Sebuah pribadi terbentuk bukan karena sebuah status melainkan dari didikan. Dan hal itu pertama kali didapat oleh seorang anak di lingkungan keluarga sebelum nantinya sang anak mulai bergaul dan berinteraksi dengan dunia luar dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Saya merasa sangat beruntung memiliki orang tua yang begitu perhatian. Sang ayah yang begitu protective (melindungi) terhadap anak-anaknya. Misalnya tidak boleh membaca dan menonton sambil tidur nanti matanya kabur, klw duduk itu yg tegak, ataupun hal-hal kecil lainnya. Satu lagi sosok yang sangat kagumi adalah ibu. Ia adalah seorang wanita yang selalu merawat dan memperhatikan anak-anaknya. Di usia yang sudah dewasa ini, terkadang terbesit sebuah pikiran yang menimbulkan pertanyaan "akankah nantinya saya akan mampu melakukan hal-hal yang telah dilakukan oleh ibu saya untuk anak-anaknya...???". Entahlah, yang pasti saya butuh banyak waktu dan juga usaha untuk bisa menjadi seperti ibu.

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS