Menikah adalah impian dan tujuan hidup setiap insan manusia, termasuk saya. Soal jodoh, itu adalah rahasia Allah swt yang tidak bisa diteba...

Di usia seperempat abad, saya memutuskan mengakhiri masa lajang. Saya menikah dengan lelaki pilihan saya, Ansari Hasyim. Ia adalah seorang lelaki yang sangat dekat dengan saya. Kami pernah bekerja di satu perusahaan yang sama. Kami saling mengenal hanya dalam hitungan bulan sampai akhirnya memutuskan menikah tanpa proses pacaran. Meski demikian, keputusan ini kami putuskan dengan yakin.
Pada 12 Agustus 2014 kami mengikat janji untuk hidup bersama dan saya resmi menjadi seorang istri. Prosesi sakral itu berlangsung di Masjid Baitul Musyahadah, Setui, Banda Aceh. Di hari penuh kebahagiaan itu, janji suci kami disaksikan oleh keluarga, saudara, dan para karib kerabat.
Hari itu pastinya menjadi hari paling bersejarah dalam hidup kami. Kini kami tidak lagi bergantung pada orang tua dan sudah harus hidup mandiri. Memulai kehidupan baru dalam bingkai rumah tangga sebagai suami istri.
Satu impian kami, agar selalu dapat berjalan bersama beriringan dengan segala perbedaan yang ada. Masih banyak kewajiban dan tanggung jawab yang menanti, dan semoga itu semua dapat kami lalui dengan baik.
Untuk suami saya, semoga dapat menjadi imam yang dapat menuntun saya menjadi lebih baik. Semoga do'a keluarga, saudara, dan karib kerabat agar kita menjadi keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah terwujud. Aamiin.^^

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS