Tutue Ayon atau jembatan gantung berayun ini berlokasi di Gampong Gajah Ayee, Kabupaten Pidie, Aceh. Tutue ayon yang serupa juga ada ...
Tutue Ayon atau jembatan gantung berayun ini berlokasi di Gampong Gajah Ayee, Kabupaten Pidie, Aceh. Tutue ayon yang serupa juga ada di beberapa di beberapa gampong lain di Pidie, seperti Sanggeu, Tangse, dan Keumang Tanjong. Sementara untuk kabupaten lain di Aceh saya tidak tahu apakah ada tutue ayon yang serupa karena saya sendiri belum pernah melihatnya.
Tutue ayon ini fungsinya sama seperti jembatan pada umumnya, yaitu menghubung dua daratan yang terpisah karena ada aliran air sungai di bawahnya. Kenapa dikatakan Tutue Ayon? Tutue Ayon adalah Bahasa Aceh yang Bahasa Indonesianya berarti jembatan berayun. Jika jembatan yang sering kita lihat terbuat beton dan besi besar yang kokoh, maka tutue ayon ini dibangun hanya dengan beberapa keping besi dan kayu. Besi adalah bahan yang digunakan untuk memagari pinggiran jembatan dan sebagai pengganti tali yang menahan jembatan, sementara kayu digunakan sebagai lantai jembatan ini. Anda bisa lihat lebih jelasnya seperti pada gambar di atas.
Karena jembatan ini digantung dengan menggunakan beberapa keping besi dan tidak memiliki pilar yang menjadi penahan di bawahnya, maka jembatan ini selalu berayun setiap ada yang melewatinya. Karena itulah jembatan ini dinamakan tutue ayon atau jembatan gantung berayun.
 |
Tutue Ayon atau jembatan gantung di Gampong Gajah Ayee, Kabupaten Pidie, Aceh
|
Jembatan yang sudah sangat terkenal dan lama keberadaannya di Sigli ini hanya bisa di lewati oleh satu sepeda motor saja. Sebenarnya bukan tidak bisa dilewati lebih dari satu sepeda motor, hanya saja dikhawatirkan jembatan ini tidak kuat menahan beban dan akhirnya amblas ke sungai. Itu sebabnya setiap yang melewati jembatan ini harus mengantri, sementara untuk mobil memang tidak bisa lewat jembatan ini.
Bentuk tutue ayon yang ada di setiap gampong di Sigli ini sama, yang beda hanya masa material jembatan. Seperti foto di samping ini, material jembatan berupa kayu dan besinya masih terlihat kuat. Lantai kayunya juga masih terpasang rapi dan rapat. Sementara di di desa lainnya tutue ayon ini ada yang sudah tak terurus. Lantai kayunya ada yang sudah lapuk dan terpasang jarang-jarang sehingga membahayakan penggunanya. Seperti pernah sebuah media lokal Aceh, tutue ayon yang berada di Gampong Sanggeu Sigli roboh karena kondisinya sudah tua dan tidak terurus.
THANK YOUSemoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS