Tendangan Mungil Buah Hatiku

Foto saya di usia kehamilan saya 25 minggu. Bukan hal asing lagi jika pada trimester kedua kehamilan sang bayi dalam kandungan sudah mu...

Foto saya di usia kehamilan saya 25 minggu.

Bukan hal asing lagi jika pada trimester kedua kehamilan sang bayi dalam kandungan sudah mulai bergerak dan sang ibu dapat merasakan kehadiran buah hati di dalam rahimnya. Agama Islam melalui beberapa hadist juga mengatakan bahwa pada usia 120 hari sejak terbentuknya janin, ruh sudah ditiupkan ke dalamnya. Masha Allah, benar-benar kuasa Allah swt sebagai Sang Pencipta.

Sungguh pengalaman yang takkan terlupakan. Saya bersyukur bisa merasakan nikmat yang hanya diberikan Allah swt kepada kaum hawa ini. Di usia kandungan empat bulan, bayi saya sudah mulai 'unjuk gigi'. Meski belum begitu aktif, ia sudah menjadi teman di keseharian saya. Sehingga saat ia sedang beristirahat dan tidak bergerak, saya merasa kesepian. 

Waktu terus berlalu dan hari terus berganti. Sekarang kandungan saya memasuki usia 24 minggu. Perut saya sudah terlihat semakin membesar. Saya pun tidak lagi seprima dulu. Cepat merasa lelah saat beraktivitas. Sering merasa haus dan lapar. Badan juga sering merasa pegal terutama di bagian punggung dan pinggang. Namun semua itu saya nikmati sebagai proses menuju tahap kehidupan selanjutnya, menjadi seorang ibu.

Foto bayi dalam janin
sedang menghisap jempol.

Di usia kandungan yang semakin tua, gerakan mungil buah hati saya tercinta semakin aktif. Bahkan saya bisa merasakan perbedaan dari setiap gerakannya. Ya, gerakan bayi dalam kandungan memang bermacam-macam. Dari beberapa artikel yang saya baca, sang bayi memiliki berbagai gerakan dan itu akan terasa berbeda di perut. Contohnya gerakan menendang, meninju, cegukan, gerakan di bagian kepala saat ia berputar arah (mencari posisi yang nyaman), dan juga gerakan saat jempolnya terlepas dari isapan. Sehingga sang bayi bergerak mencari jempolnya yang lepas.

Saya dan suami pada acara pekan
kreatif di Taman Putroe Phang,
Banda Aceh.

Perasaan excited akan kehadiran sang bayi juga dirasakan suami saya. Tak mau ketinggalan, suami saya juga ingin ikut merasakan kehadiran buah hati kami dengan memengang dan mengelus perut saya. Bola mata yang melebar diiringi senyum simpul adalah ekspresi yang paling saya ingat saat suami saya pertama kali merasakan gerakan bayi dalam rahim saya. Seolah tak percaya, ada mahkluk mungil dalam rahim saya, suami saya sampai tak mau melepaskan tangannya dari perut saya. 

Tidak hanya itu, saya dan suami juga sering berinteraksi dengan buah hati kami. Meski masih berada di dalam kandungan, tetapi bayi berusia 24 minggu sudah dapat mendengar dan merespon suara yang ia dengar, terutama suara detak jantung sang ibu. Interkasi ini kami lakukan agar hubungan antara orang tua dan anak terjalin lebih intim sejak dari dalam kandungan.

Hhmmm, tidak sabar rasanya ingin segera menimang bayi. Namun sebelum itu, saya harus benar-benar fokus dan komit menjaga kesehatan dan kondisi tubuh agar tetap bugar. Sehingga nanti bayi saya pun sehat walafiat. Aamiin ya Rabb. 

Share:

Facebook Google+ Twitter

THANK YOU
Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^