Wahana permainan anak di Ulee Lheue. Sarana hiburan umum tentunya sangat dibutuhkan masyarakat, terutama wahana permainan bagi anak-a...
Sarana hiburan umum tentunya sangat dibutuhkan masyarakat, terutama wahana permainan bagi anak-anak. Pemerintah Kota Banda Aceh sepertinya sangat mengerti hal ini. Terlihat jika sekarang sudah mulai banyak fasilitas taman bermain anak seperti ayunan dan pelosotan. Yang paling penting, semua itu bisa dinikmati gratis.
Wahana permainan anak ini di antaranya terletak di Taman Putroe Phang, Taman Sari, Ulee Lheue, Krueng Cut, dan Darussalam. Bagi saya, wahana bermain yang disediakan pemerintah ini sangat membantu, karena selain bisa memberikan hiburan bagi anak, biaya yang kita keluarkan saat mengajak anak bermain juga jadi lebih irit. Paling tidak kita hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membeli mainan dan makanan anak. Tidak perlu membayar wahana permainannya. Jadi anak senang, orang tua pun ringan.
![]() |
Wahana permainan anak di Taman Putroe Phang. |
Hal itu saya rasakan setiap kali keponakan perempuan saya datang ke Banda Aceh. Keponakan saya yang tinggal di Sigli selalu mengincar wahana permainan ini jika berkunjung ke Banda Aceh, dan lokasi yang sering saya tuju adalah wahana permainan di Ulee Lheue.
Sekedar informasi, di Ulee Lheue wahana permainannya lebih bagus dan lebih banyak pilihan dibandingkan di Taman Putroe Phang dan Taman Sari. Selain itu, di Ulee Lheue tidak banyak orang berjualan, sehingga anak-anak tidak akan banyak permintaan ini itu. Wahana permainan di Taman Putroe Phang juga bagus, namun ada beberapa pelosotan yang sudah rusak dan bolong-bolong. Jadi tidak bisa digunakan lagi.
![]() |
Keponakan saya yang sedang asyik bermain. |
Sedangkan di Taman Sari, pilihan wahana permainannya tidak banyak. Di sini justru lebih banyak pedagang yang menjual mainan dan menyewakan wahana permainan seperti kereta api, mobil-mobilan khusus anak-anak, sepeda, dan kolam kecil untuk memancing mainan. Jadi, jika ingin membawa anak bermain ke sini, harus menyediakan dana lebih. Karena jika ingin menaiki wahana permainan seperti kereta api, pesawat, dan mobil harus membayar Rp 5.000 setiap kali bermain. Sementara untuk wahana bermain yang ada di Krueng Cut dan Darussalam tidak pernah saya kunjungi. Ini karena lokasinya yang jauh dari rumah saya.
Karena sudah terbiasa saya ajak berjalan-jalan dan bermain setiap kali ke Banda Aceh, bagi keponakan saya mengunjungi wahana permainan ini menjadi agenda yang tidak boleh terlewatkan. Keponakan saya satu-satunya ini bahkan tidak mau pulang ke Sigli jika belum dibawa bermain pelosotan dan ayunan. Sama seperti saya, lokasi taman bermain favoritnya yang ada di Ulee Lheue. Dia menyebutnya cru-cru bineh laot (pelosotan di pinggir laut).

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS