Usia kehamilan saya sudah memasuki 8 bulan atau sekitar 34 minggu. Sekarang adalah saat yang sangat mendebarkan, karena sebentar lagi s...
Usia kehamilan saya sudah memasuki 8 bulan atau sekitar 34 minggu. Sekarang adalah saat yang sangat mendebarkan, karena sebentar lagi saya akan melahirkan sang bayi yang selama ini berada dalam kandungan saya. Rasa dag dig dug ini seolah menginterpretasikan bermacam perasaan seperti senang, bahagia, khawatir, cemas, dan tidak sabar menanti kehadiran anggota baru dalam keluarga kecil saya. Hal yang sama pun dirasakan suami saya.
Mumpung masih memiliki waktu beberapa minggu sebelum hari kelahiran sang buah hati, saya dan suami mulai mempersiapkan kebutuhan anak kami. Meski dokter sudah memberitahukan prediksi tanggal kelahiran, tetapi persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari. Karena biasanya, tanggal prediksi tersebut tidak selalu tepat, bisa jadi mundur atau maju dari tanggal perkiraan.
![]() |
Sedang memilih barang perlengkapan bayi di sebuah baby shop. |
Sebagai calon orang tua baru yang belum berpengalaman sama sekali, kami banyak bertanya kepada mereka yang sudah lebih dulu menjadi orang tua. Saya bertanya kepada ibu saya tentang apa-apa saja yang perlu dipersiapkan. Ternyata, persiapan yang perlu dilakukan tidak hanya untuk bayi, tetapi juga bagi sang ibu.
Untuk bayi, perlengkapan yang harus dipersiapkan di antaranya popok, gurita, baju, bedung, handuk, selimut, sarung tangan dan kaki, serta peralatan mandi bayi. Selain itu, saya dan suami juga membeli beberapa perlengkapan lain seperti kasur bayi, perlak, topi bayi, kelambu, tas bayi, dan gendongan bayi.
![]() |
Kasur bayi yang kami pilih untuk si kecil. |
Saya dan suami membeli semua perlengkapan tersebut berdua. Maklum, sebagai calon orang tua baru, rasa excited menyambut kehadiran buah hati pertama kami tidak bisa disembunyikan. Karenanya, saya dan terutama sang ayah ingin memberikan yang terbaik bagi si kecil.
Saat berbelanja, kami menghabiskan waktu berjam-jam di toko hanya untuk memilih beberapa barang yang kami anggap perlu dan cocok bagi si kecil. Begitu banyak pilihan membuat kami bingung. Semua barang terlihat begitu lucu dan imut. Perbedaan selera antara saya dan suami juga menjadikan waktu berbelanja kami bertambah lama. Meski demikian, semuanya terasa begitu menyenangkan.
![]() |
Perlengkapan pakaian bayi sudah siap disetrika. |
Semua barang-barang perlengkapan bayi pun sudah saya cuci dan setrika. Sekarang barang-barang tersebut sudah tersimpan rapi dalam tas bayi. Jadi pada saatnya nanti sang bayi mengisyaratkan kehadirannya ke dunia, insha Allah semua sudah siap. Sementara untuk perlengkapan sang ibu tidak sebanyak perlengkapan bayi. Ibu saya mengatakan perlengkapan yang diperlukan saat saya melahirkan di rumah sakit nanti seperti handuk, gurita, sarung, kain panjang, dan beberapa barang lainnya. Semua perlengkapan saya itu juga dimasukkan ke dalam tas, terpisah dengan tas bayi.
Setelah semua perlengkapan siap, masih ada hal lain yang sebenarnya jauh lebih penting untuk dipersiapkan. Yaitu kesiapan sang ibu secara mental. Saya sendiri sebenarnya sangat gugup menghadapi hari kelahiran yang sudah di depan mata. Saya bisa merasakan jika bayi saya sudah bertambah besar, dan gerakannya semakin hari semakin kuat. Ia seolah juga tidak sabar ingin dipeluk kedua orang tuanya saat melihat dunia nanti. Sama juga seperti saya yang sangat ingin mendekapnya dalam pelukan.
Sekarang ini yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatan dan berdoa. Menjaga kesehatan agar proses persalinan bisa berjalan lancar. Terus berdoa agar saya dan juga si kecil sehat dan selamat, begitu juga dengan sang ayah. Aamiin.

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS