Menyusui dan ASI. Ini Ceritaku!

Saya dan si kecil pasca melahirkan. Saat membahas tentang melahirkan, bayi, dan peran seorang wanita sebagai ibu baru tentunya tidak bo...

Saya dan si kecil pasca melahirkan.

Saat membahas tentang melahirkan, bayi, dan peran seorang wanita sebagai ibu baru tentunya tidak boleh ketinggalan mengikutsertakan topik ASI di dalamnya. Karena setelah melahirkan bayi, seorang ibu pasti sudah memikirkan makanan apa yang akan diberikan untuk bayinya.

Pilihan utama kebanyakan orang tua adalah Air Susu Ibu (ASI). Saya katakan kebanyakan karena memang tidak semua orang tua mau menyusui bayinya. Biasa karena sibuk atau takut bentuk tubuh berubah menjadi jelek (saya sendiri menemukan orang tua seperti itu). Namun bagi saya, tidak ada pilihan lain yang akan diberikan untuk si kecil selain ASI. Menyusui sebenarnya memberikan banyak dampak positif, tidak hanya untuk bayi tetapi juga sang ibu. 

google.com

Salah satu dampak positif dari ASI adalah pemberiannya yang mudah dan tidak merepotkan. Saat bayi lapar atau haus tentunya ia akan menangis dan meminta susu. Kalau sudah begitu, saya tinggal menyusuinya saja tanpa harus repot-repot memanaskan air dan membuat susu di botol. Saat bepergian pun, saya tidak perlu direpotkan dengan membawa termos berisi air panas, botol susu, dan susu formula. Mudah dan tidak repot kan? Lebih hemat waktu dan tenaga. Hemat biaya juga karena tidak perlu membeli susu formula. 

Selain itu, menyusui bagi saya momen yang sangat menyenangkan dan berharga karena saat menyusui saya bisa mendekap bayi saya serta melihat perkembangannya setiap hari. Dalam ilmu medis juga disebutkan jika menyusui dapat membuat hubungan ibu dan bayinya menjadi lebih intim. Bahkan bayi yang baru lahir langsung diletakkan di dada sang ibu, yang disebut Inisiasi Menyusui Dini (IMD). 

google.com

IMD dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah proses persalinan. Kontak kulit antara ibu dan anak ini dibiarkan kira-kira satu jam atau sampai menyusui awal sekali. Jadi bayi bergerak sendiri dan mencari puting susu ibunya untuk menyusu. Sayangnya, bayi saya tidak berhasil menyusu saat ia baru lahir. Tapi kata dokter itu tidak masalah, saya bukan satu-satunya yang mengalami hal tersebut. Yang terpenting, saat pertama kali hadir ke dunia, sang bayi dapat merasakan detak jantung, helaan nafas, dan bau tubuh sang ibu. Poin-poin itu juga tak kalah penting dan bermanfaat.

Untuk menjaga agar tubuh tetap fit dan bugar pasca melahirkan, harus rajin mengonsumsi makanan bergizi serta berolahraga. Konsumsi juga suplemen atau vitamin tambahan jika perlu. Soal bentuk tubuh, memang tidak mungkin kembali 100 persen seperti semula. Tapi setidaknya tidak berubah drastis juga, hehe. Tapi yang terpenting sebenarnya menjaga kesehatan tubuh.

Ibu menyusui akan sering merasa lapar dan haus. Karena semua sari makanan yang dikonsumsi telah dihisap bayi saat menyusui. Karenanya, si ibu juga harus memperhatikan kesehatan dirinya sendiri. Jika ibu sehat, maka bayi pun akan sehat. Sang ibu butuh gizi dalam masa pemulihan pasca melahirkan, sementara sang bayi juga butuh gizi dalam masa pertumbuhannya. 

***

Pentingnya Kualitas ASI

Hal lain yang ingin saya share soal ASI yakni tentang kualitasnya. Bicara ASI biasanya selalu dan melulu tentang jumlah. "ASI kamu keluar gak?" atau "ASI kamu banyak gak?"

Tidak ada yang salah sebenarnya dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Namun, setelah mengalami dan menjalani sendiri peran sebagai ibu menyusui, saya baru mengerti detilnya seperti apa. Jumlah ASI yang banyak itu memang bagus, tapi sebaiknya ditunjang dengan kualitas yang bagus juga. Jadi ASI nya jangan ASI kosong, harus ada gizinya. Untuk membuat ASI bergizi harus mengonsumsi makanan yang bergizi pula seperti sayuran, buah-buahan, dan susu.

Meskipun jumlah ASI melimpah, jika si ibu tidak mengonsumsi makanan yang bergizi sama saja bohong. Malah itu tidak baik bagi bayi, karena ASI kosong apabila dikonsumsi bisa membuat bayi berangin. Selain itu, rasa lapar dan haus bayi tidak terobati meski ia telah menyusu banyak. 

Jika saya biasanya mengonsumsi susu pada pagi hari dan tengah malam. Pagi hari (biasanya subuh) biasanya belum tersedia makanan, sementara si kecil ingin menyusu. Agar ASI saya tidak kosong melompong, jadi saya minum susu untuk ibu menyusui. Begitu juga pada tengah malam, saya minum susu untuk menjaga kualitas ASI. Kadang-kadang ditambah dengan roti, agar tidak kelaparan. Kalau siang hari mah mudah, bisa makan berkali-kali jika lapar karena makanan selalu tersedia di meja makan.

Beberapa posisi saat menyusui bayi. (pic:google.com) 

***

Menyusui, di awal-awal masanya saya menemui sejumlah kendala. Sebagai orang tua baru, pengetahuan saya tentang menyusui masih minim. Bicara soal pengalaman apalagi, memang tidak ada ama sekali pastinya karena ini anak pertama.

google.com

Awalnya saya mengira masa menyusui akan lebih mudah dan santai dibandingkan saat hamil dan melahirkan, ternyata salah total. Awalnya saya juga berpikir jika saat hamil harus pantang ini dan itu, maka saat menyusui tidak perlu lagi demikian. Ini pun ternyata salah.

Justru saat menyusui lebih banyak pantangannya dibandingkan saat hamil. Misalnya soal makanan, jika saat hamil saya tidak dilarang makan yang pedas, saat menyusui sebaliknya. Saat menyusui sebaiknya menghindari makanan pedas karena bisa berdampak pada kesehatan bayi. Bayi bisa sakit perut dan mencret. Semua makanan yang dimakan saat menyusui benar-benar harus dijaga, terlebih pada masa pemberian ASI eksklusif enam bulan pertama.

Jika tadi berbicara soal pantangan, maka sekarang saya akan bercerita beberapa kesakitan yang pernah saya rasakan saat menyusui. Masih begitu melekat dalam ingatan bagaimana sulitnya melalui seminggu pertama masa menyusui. Bukan karena ASI tak keluar, justru karena produksinya berlebih. 

Saat itu belum genap seminggu pasca melahirkan. Dokter mengatakan pada usia ini lambung bayi masih sangat kecil, sehingga jumlah susu yang diminum juga sedikit sesuai kapasitas lambungnya. Seperti kata dokter, saat itu bayi saya menyusu masih sedikit, namun produksi ASI melimpah. ASI yang tidak keluar ini membuat PD sakit, ditambah lagi dengan prosesnya yang belum lancar. Alhasil PD keras dan membengkak. Rasanya sangat sakit, menjalar hingga ketiak. Mengangkat tangan pun terasa nyeri. 

Untuk mengurangi rasa nyeri, bagian yang sakit dikompres air hangat lalu ASI dipompa. Tujuannya supaya PD sedikit kosong sehingga tidak bengkak lagi dan memberi ruang untuk produksi ASI selanjutnya.

Tak hanya itu, kesakitan lain yang saya alami adalah puting PD yang lecet. Setiap kali bayi saya menyusu, rasanya sakit sekali. Sakit tersebut benar-benar membuat saya takut setiap kali menyusui si kecil. Rasa sakitnya tidak main-main, beruntung puting PD tidak sampai luka.

Untuk kasus ini, saya diberi obat oles oleh dokter agar lecetnya sembuh. Nama obatnya pureland. Cara menggunakannya cukup mengoles obat di bagian yang sakit dan biarkan selama 30 detik. Harga obat ini sekitar 100 ribu. Bagi teman-teman yang mengalami hal serupa bisa mencoba dan membelinya di apotek. Setelah menggunakannya beberapa kali, rasa sakit saat menyusui hilang. Obatnya sekarang juga masih ada, belum habis terpakai semua. Rasa sakit akbilat lecetnya puting PD juga sudah sembuh alhamdulillah.

Obat untuk mengobati lecet pada puting payudara saat menyusui.

Posisi Menyusui Harus Benar

Mengapa puting bisa sampai lecet dan timbul rasa sakit saat menyusui? Posisi menyusui yang salah salah satu penyebabnya. Setelah memberi saya obat, dokter tempat saya berobat juga mengajarkan posisi menyusui yang benar. Apabila posisinya benar, si ibu tidak akan merasa sakit dan bayi juga bisa menyusu dengan nyaman. Karena tekad yang kuat agar bayi saya minum ASI, semua masa-masa sulit itu ahirnya berhasil saya lewati. 

Pastikan posisi bayi saat menyusui benar, sehingga menyusui jadi nyaman tanpa rasa sakit. (pic: google.com)

Masa-masa sulit itu kini tak lagi terasa. Semua rasa sakit itu hilang seiring tumbuh kembang si kecil dari ke hari. So, apa ada yang masih ragu untuk menyusui? Setelah melewati masa hamil dan melahirkan, tak lengkap rasanya menjadi seorang wanita tanpa melewati masa menyusui. Karena ketiga hal tersebutlah, seorang wanita baru bisa dikatakan sempurna. Happy breastfeeding moms. Fighting!

Share:

Facebook Google+ Twitter

THANK YOU
Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^