Obat penurun demam anak & termometer Hi moms, apa kabar? Bagaimana juga kabar si kecil? Semoga sehat selalu. Tulisan kali ini s...
![]() |
Obat penurun demam anak & termometer |
Hi moms, apa kabar? Bagaimana juga kabar si kecil? Semoga sehat selalu. Tulisan kali ini saya akan berbagi pengalaman soal demam pada anak. Bagi orang tua terutama ibu tentu sudah tentang hal ini. Dalam dua tahun pertama, demam seolah menjadi 'sahabat' dalam menemani masa tumbuh kembang anak. Karena dalam masa ini anak mengalami banyak perkembangan nyata secara fisik seperti mulai mengoceh, merangkak, dan tumbuh gigi. Kalau orang tua bilang demam itu karena anak mau pintar.
Penting diingat moms, jangan sepelekan demam pada anak apalagi bayi. Ini jauh berbeda dengan demam pada orang dewasa. Kalau orang dewasa yang sakit tinggal minum obat lalu istirahat. Sementara demam pada anak-anak harus selalu dipantau. Mengapa? Karena apabila suhu tubuh si kecil terlalu tinggi bisa menyebabkan kejang atau yang lebih dikenal dengan istilah step. Pastinya setiap orang tua tidak mau hal itu terjadi pada anak mereka, termasuk saya. Karena step bisa memberikan dampak yang lebih buruk pada kesehatan anak nantinya.
Karenanya, selalu sediakan termometer dan obat penurun panas di rumah. Dua barang ini bisa dikatakan WAJIB ada, bahkan jika bepergian jauh pun selalu masukkan dua benda ini ke dalam tas. Berdasarkan pengalaman mengasuh Rashid, saya akan jelaskan mengapa dua benda ini sangat penting bagi para ibu di rumah.
Termometer, sebuah benda yang berfungsi untuk mengukur suhu tubuh. Tanpa termometer pun sebenarnya tetap bisa mengetahui apakah si anak demam atau tidak. Caranya gampang, cukup menyentuh kulit tubuh anak dengan punggung tangan. Tapi cara ini tidak selalu akurat, Kita memang tahu jika si anak demam, tapi kita tidak bisa mengukur pasti berapa derajat celcius suhu tubuh anak. Karenanya penting sekali memiliki termometer di rumah agar para ibu juga bisa memberikan penanganan yang tepat saat anak sakit.
Ada banyak varian termometer dengan harga yang berbeda, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu. Bisa dibeli di apotek atau toko obat. Kalau saya memilih termometer digital yang panjangnya sekitar 10 cm. Termometer jenis ini sering dipakai di rumah sakit. Penggunaannya juga mudah dan harga yang terbilang murah, hanya 30 ribu rupiah.
Cara menggunakannya tempelkan ujung termometer ke dalam ketiak, lalu biarkan hingga termometernya berbunyi. Jika sudah berbunyi, maka lihatlah pada layar termometer angka yang tertera di sana. Itulah suhu tubuhnya. Harus diingat, saat menggunakan termometer ketiak harus rapat mengapit ujung termometer.
Jika suhu tubuh berkisar antara 36-37 derajat celcius berarti suhu tubuh masih tidak demam. Jika sudah 38 derajat celcius atau lebih, itu sudah mulai demam. Berdasarkan pengalaman saya merawat Rashid, suhu tubuh anak sudah mulai hangat pada 37 derajat celcius, meskipun belum demam.
Itulah pentingnya termometer agar kita bisa tahu pasti suhu tubuh, tidak menebak-nebak. Jika memang khawatir suhu tubuh anak akan terus naik, segera kompres dengan air hangat. Kompres di bagian dahi, ketiak, dan selangkangan. Jika sudah begini pantau terus suhu tubuh anak, karena suhu tubuh saat anak demam berubah-ubah dalam hitungan menit.
Jika termometer menunjukkan angka 38 derajat celcius atau lebih, berikan obat penurun panas pada anak. Jangan tunda hal ini, karena panas demam bisa terus naik. Nanti moms juga yang bakal kewalahan. Itulah petuah dokter saat menangani Rashid yang selalu saya ingat.
"Jika demam, kasih obat penurun panas dan pantau terus suhu tubuhnya. Jika masih naik turun, kompres terus jangan berhenti. Boleh berikan obat penurun panasnya setiap 4 jam ".
Begitulah kata-kata dokter saat itu. Obat penurun panas yang dimaksud adalah sanmol atau paracetamol untuk bayi. Obat ini juga dijual di apotek. Karena Rashid masih bayi, jadi diberikan sanmol drop. Di kotak obatnya tertulis jika dosis yang harus diminum 0,6 ml. Tapi karena Rashid sudah 9 bulan dengan berat badan 8,7 kg dokter memberi dosis lebih, yaitu 1 ml setiap kali minum.
Biasanya demam pada anak lamanya 2-3 hari. Meski demikian, jangan pernah anggap remeh hal ini. Saya sendiri selalu bergadang bahkan tidak tidur jika anak demam. Maklum saja, sebagai ibu saya khawatir dan takut jika saya luput memantau suhu tubuh anak saat saya tertidur.
Oh ya, saat anak sedang demam jangan dimandikan. Tunggu sampai demamnya benar-benar sembuh. Bersihkan tubuh anak dengan mengelapnya dengan handuk yang dibasahi air hangat.
Moms jangan takut dan khawatir berlebihan saat anak sakit. Namanya juga hidup, pasti ada susah dan senangnya. Tidak selamanya sehat, tidak pula selamanya sakit. Yang penting terus mengupgrade diri menjadi lebih baik.
Untuk para orang tua baru, banyaklah membaca dan mencari informasi baru tentang proses tumbuh kembang anak. Jangan segan juga bertanya pada orang atau teman yang sudah berpengalaman mengasuh anak. Jangan lupa juga periksakan kondisi dan perkembangan anak pada dokter atau bidan. Persiapkan diri agar jika anak sakit kita sudah tahu harus bertindak apa. Ayo moms, kita terus belajar dan semangat.
Untuk para orang tua baru, banyaklah membaca dan mencari informasi baru tentang proses tumbuh kembang anak. Jangan segan juga bertanya pada orang atau teman yang sudah berpengalaman mengasuh anak. Jangan lupa juga periksakan kondisi dan perkembangan anak pada dokter atau bidan. Persiapkan diri agar jika anak sakit kita sudah tahu harus bertindak apa. Ayo moms, kita terus belajar dan semangat.

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS