Suasana meugang yang dipenuhi penjual dan pembeli daging. ( google.com ) Meugang, satu kata yang tidak asing lagi di telinga orang Ac...
![]() |
Suasana meugang yang dipenuhi penjual dan pembeli daging. (google.com) |
Meugang, satu kata yang tidak asing lagi di telinga orang Aceh. Sebuah tradisi turun-temurun yang sudah berpuluh-puluh tahun dilakukan masyarakat Aceh. Meugang adalah hari dimana penghuni bumi Serambi Mekkah 'berpesta' menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan hari kemenangan Idul Fitri juga Idul Adha. Ditandai dengan hidangan daging lembu atau kerbau yang diolah menjadi berbagai jenis masakan, seperti sup, rendang, masak putih, dan masak merah.
Di hari meugang yaitu sehari sebelum ramadhan, idul fitri dan idul adha tiba, seluruh pasar dipenuhi para penjual dan pembeli daging. Orang Aceh bukannya tidak pernah makan daging. Namun saat meugang daging lembu atau kerbau menjadi menu wajib. Jika tidak ada daging maka bukan meugang namanya. Begitulah kira-kira.
![]() |
Suasana meugang di salah satu pasar di Aceh Barat Daya |
Suasana saat meugang pun terasa berbeda daripada hari-hari biasa. Meski angka di kalender tidak merah, tapi setiap hari meugang seluruh aktivitas perkantoran dan sekolah di Aceh diliburkan. Tidak hanya itu, hampir semua warung makanan di Aceh pun tutup. Setiap orang menikmati hari libur di rumah bersama keluarga sambil menunggu sajian lezat masakan ibu.
Bagi yang jauh di perantauan dan tidak bisa pulang maka sang ibu akan mengirimkan masakannya. Begitulah tradisi meugang sudah mengakar di kehidupan warga Aceh. Meugang, tidak melulu tentang daging dan makanan, tapi juga tentang menikmati hangatnya kebersamaan dengan keluarga tercinta.
Selamat menunaikan ibadah puasa semuanya.^^

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS