Agar Anak tak Keranjingan Main Gadget, Saya Pakai Trik Ini!

Anak keranjingan main gadget? Bagi orang tua masa kini ini bukanlah sesuatu yang asing. Anak-anak zaman sekarang memang sudah sangat a...

Anak keranjingan main gadget? Bagi orang tua masa kini ini bukanlah sesuatu yang asing. Anak-anak zaman sekarang memang sudah sangat akrab dengan benda satu ini, bahkan sedari dia lahir.

Sama halnya seperti anak saya Rashid. Rashid tipikal anak yang ingin tahu dan sangat perhatian dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Sekarang di usianya yang sudah 18 bulan, ia sudah mulai mengerti tentang hp.

Sebenarnya sejak usia satu tahun Rashid sudah mulai suka dengan hp. Setiap melihat hp ia akan langsung mengambil dan menyodorkannya pada saya sambil berkata "kak, kak, kak". Maksudnya minta agar hp nya dibuka alias dihidupkan.

Setelah itu di bilang lagi "gu, gu". Maksudnya minta diputarkan lagu di mp3. Adeeeeeuuuhhh, melihat tingkahnya seperti bukan anak satu tahun. Saya saja baru punya hp saat kuliah. Haha.

Rashid memang belum bisa mengoperasikan hp sebagaimana mestinya. Tapi dia sudah sangat lihai menggeser layar hp dengan jari mungilnya. Yang penting layar hp bergerak dan itu membuat dia sangat senang.

Rashid sedang asyik menonton video di hp.

Saya sebenarnya tidak sreg melihat Rashid bermain hp. Saya lebih senang jika dia bermain mobil-mobilan, pesawat, atau mainan lain yang membuatnya aktif bergerak. Karena di usianya yang masih dalam pertumbuhan, kegiatan sehari-hari sangat mempengaruhi perkembangan pikiran dan motoriknya.

Meski begitu, saya juga tidak bisa melarang. Anak-anak itu peniru ulung, begitu Rashid. Saya akui jika perkenalannya dengan hp karena ia sering melihat saya, abu, dan juga anggota keluarga lainnya menggunakan hp. Sehingga dia penasaran dan ingin tahu tentang benda kecil persegi panjang ini.

Memberikan hp pada anak memang bisa menjadi senjata ampuh agar anak lalai bermain dan tidak rewel. Tapi dari beberapa artikel yang saya baca, ini justru tidak baik bagi kesehatan anak. 

Misalkan menatap layar gadget dalam waktu lama berefek buruk pada mata. Pun saat bermain gadget anak akan stuck di tempat dan tidak banyak bergerak, belum lagi ditambah efek radiasi hp.

Menurut sebuah penelitian, anak kecil sangat rentan terkena radiasi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Gadget tidak hanya menimbulkan radiasi yang berbahaya bagi anak, akan tetapi pancaran sinar dari layar tersebut sangat membahayakan kesehatan si kecil.

Oleh karena itu, sebaiknya anak-anak usia balita sebaiknya terhindar dari gadget supaya tidak membahayakan kesehatannya. Anak-anak masih mengalami perkembangan sistem saraf sehingga sangat rentan terkena radiasi.

Meski tidak bisa melarang anak menjauhi hp, saya memiliki beberapa trik agar anak tidak kecanduan gadget. Selama saya mempraktekkannya, trik-trik ini cukup ampuh megalihkan perhatian Rashid dari gadget. Apa saja triknya? Ini dia:

1. Tidak memegang hp di depan anak
Sekarang saya sudah jarang memegang hp jika tidak perlu. Beda sekali dengan dulu, saya dan hp ibarat belahan jiwa yang tidak bisa dipisahkan. Saya jadi menjaga jarak dengan hp karena setiap kali saya memegang hp, Rashid juga ikut-ikutan mau minta main hp. Jadi sebenarnya jika ingin mengajarkan anak sesuatu hal harus muali dari diri kita duluan.

2. Memberi batas waktu
Seperti yang saya katakan tadi, tidak mungkin melarang Rashid bermain hp. Jika dilarang, yang ada Rashid makin merengek dan menangis keras. Karenanya, jika dia sudah minta hp ya saya berikan saja agar tidak penasaran.

Tapi saya selalu memberi batasan waktu misalkan 5-10 menit. Anak seusia Rashid memang susah untuk mengerti batasan-batasan yang saya coba terapkan. Tapi menurut saya dia harus dilakukan pelan-pelan agar ia terbiasa hingga besar kelak.

Cara membatasi waktunya dengan mengalihkan perhatian Rashid agar tidak terlalu fokus pada hp. Selama ia memainkan hp, saya mengajaknya berinteraksi. Dengan demikian, lebih mudah mengajaknya menyudahi bermain hp. Trik saya yang satu ini cukup ampuh lho. Boleh dicoba moms.

3. Ikut Menemani
Jangan biarkan anak bermain gadget sendirian. Di usia Rashid yang masih 18 bulan memang tidak mungkin meninggalkannya sendiri dengan gadget. Yang ada Rashid sering menekan tombol panggilan sehingga menelepon nomor-nomor kontak yang ada di hp saya.

Tuh kan Rashid sudah ngerti banget hp. Lihat saja gayanya saat diajak selfie.

Poin ini sangat penting bagi saya. Saya sudah banyak membaca artikel serta curhatan para ibu yang menyesal karena menenangkan anaknya yang rewel dengan memberikan hp atau tab. Apa yang terjadi? Anak mengalami speech delay (keterlambatan bicara).

Karenanya, temanilah anak saat bermain hp. Pecahkan konsentrasinya agar tidak terlalu fokus pada hp. Mengajak anak bermain dan berbicara adalah salah satu upaya merangsang gerak motorik dan kemampuan bicaranya. Dan itu tidak akan didapat saat bermain hp.

Kalau saya biasanya suka menyetel video tentang hewan dan mengajak Rashid menirukan suaranya. Kalau anak dibiarkan bermain hp sendiri, ia bisa jadi lupa waktu.

4. Mengaktifkan Mode Anak
Mode anak pada hp sepertinya wajib menjadi pertimbangan para orang tua dalam membeli hp. Dengan mode ini, para orang tua bisa mengatur aplikasi apa saja yang dapat diakses anak. Jadi tidak seperti hp kita yang semua aplikasi bisa dibuka dengan bebas. 

Tampilan mode anak di hp saya.

Mode anak ini menjadi salah satu cara membatasi anak mengakses hal-hal yang bersifat tidak baik mengingat zaman sekarang semua hal bisa didapat dengan mudah melalui internet. Apalagi anak-anak sangat cepat mengingat sesuatu dan menirukannya.

Mode anak ini juga membuat anak tidak tertarik dengan hp, karena apliaksi yang dapat diakses terbatas. Bisa dibilang ini cara halus membuat anak menjauhi hp. Sebagai gantinya, berikan anak mainan yang lebih bermanfaat.

5. Mengenalkannya dengan Lingkungan sekitar
Anak jangan hanya bermain di rumah saja. Sesekali ajak dia bermain di luar. Tidak harus jauh-jauh ke tempat rekreasi, di seputaran rumah juga bisa. Apalagi jika ada anak tetangga yang seusia, bisa jadi teman kan.

Saya biasanya kalau pagi mengajak Rashid jalan santai (karena sekarang ia sudah bisa jalan. Sebelumnya, Rashid saya gendong). Kalau sore Rashid juga suka saya ajak keluar. Kalau tidak ke rumah tetangga, biasanya ke sawah yang ada lembu dan kambingnya. Rashid paling suka dengan hewan.

Rashid dan abu bermain bola di minggu pagi di Lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Dengan begini, pengetahuan anak jadi lebih banyak sehingga pikirannya juga berkembang. Anak juga bisa beradaptasi saat berada di lingkungan luar rumah. Tidak hanya mengenal anggota keluarga saja.

Tapi Rashid termasuk anak yang susah berbaur di keramaian. Kalau sudah pergi ke acara-acara gak mau jauh-jauh dari bunda dan abunya. Jika bertemu dengan orang baru, ia mendadak jadi pendiam bahkan sampai menangis. I don't have idea why. Mungkin dia lelah. Hahaa. 

***

Dalam hal ini saya termasuk beruntung karena Rashid tipe anak pembosan dan tidak bisa duduk diam. Itu mengapa Rashid tidak betah berlama-lama dengan hp.

Nah moms, ada yang tertarik mencoba trik-trik ini? Atau punya cerita lain tentang anak dan gadget? Share donk ya, agar kita bisa saling menambah ilmu.

Share:

Facebook Google+ Twitter

THANK YOU
Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^