RUANGAN rumah toko itu terlihat tak beraturan. Beberapa barang seperti meja dan lemari kaca tersusun seadanya. Sejak beberapa hari ter...
RUANGAN rumah toko itu terlihat tak beraturan. Beberapa barang seperti meja dan lemari kaca tersusun seadanya. Sejak beberapa hari terakhir, T Muda harus bekerja di ruangan yang sedikit pengap itu dengan satu laptop di depannya. Sedangkan seorang rekannya tampak sibuk membereskan barang-barang dalam ruko.
"Sejak beberapa hari ini, kita sedang melakukan renovasi tempat, jadi kondisinya ya seperti ini, terasa agak sempit dan tidak teratur," katanya kepada penulis saat ditemui di ruko jalan Wedana nomor 104, Lam Ara, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Kamis (13/4/2017).
Di ruko ini pula, T Muda bersama rekan-rekannya memproduksi Minyeuk Pret hingga mendistribusikannya ke outlet mitra lokal di Banda Aceh hingga ke luar Aceh.
"Kalau di Banda Aceh kita sekarang sudah punya 10 mitra outlet dan 110 lebih reseller di seluruh Indonesia," ujarnya.
T Muda boleh dikatakan satu di antara anak muda Aceh yang menggagas lahirnya produk parfum Minyeuk Pret. Dengan mengangkat tagline, “Aceh Original Taste", T Muda bersama rekan-rekannya ingin mengangkat Minyeuk Pret sebagai produk parfum yang lahir dari sebuah kearifan lokal di tengah gencarnya produk parfum keluaran industri besar nasional maupun mancanegara.
Mengangkat komoditi lokal
Produksi Minyeuk Pret yang masih berbentuk home industry itu berdiri pada 1 April 2015. Di tangan kreatif dan inovatif anak muda Aceh, Minyeuk Pret menjadi pelopor industri parfum lokal asli dengan tujuan utama mengangkat nilai sejarah, budaya dan komoditi nilam Aceh ke kancah dunia melalui produk wewangian.
Sebagai brand lokal asli, Minyeuk Pret menggunakan minyak nilam terbaik dari hasil perkebunan rakyat sebagai bahan baku utama pembuatannya.
"Pada dasarnya minyak nilam itu digunakan sebagai pengikat aroma. Sejak dulu sudah dimanfaatkan berbagai negara untuk memproduksi parfum. Termasuk minyak nilam Aceh yang terbaik di dunia dulunya banyak diekspor keluar negeri," kata T Muda yang juga menjabat sebagai Direktur Marketing Minyeut Pret.
Kehadirannya sebagai parfum lokal, Minyeuk Pret tidak bertujuan untuk bersaing secara frontal dengan produk parfum lain yang lebih dulu hadir.
"Yang lebih kita ke depankan targetnya adalah pasar etnik, jadi kekhasan lokal itu yang ditonjolkan. Anak muda sekarang ada yang nggak tahu lagi bahasa indatu. Padahal sejarahnya sudah ada dulu darimana nama Minyeuk Pret dan sekarang kita hanya ingin mengingatkannya lagi," ujar T Muda.
Ia menilai hal yang lebih ironis lagi, minyak nilam Aceh dengan kualitas terbaik dunia kerap menjadi komoditi tak bernilai di daerah sendiri, namun memiliki nilai tinggi di negara lain setelah diolah menjadi produk parfum.
Karenanya, potensi minyak nilam Aceh akan sangat berarti apabila diolah menjadi bernilai tinggi di daerah sendiri, salah satunya dalam bentuk parfum Minyeuk Pret.
Nilai tambah ini tidak hanya menguntungkan dari sisi produksi penjualan produk jadi, tapi juga mengangkat kesejahteraan para petani nilam di Aceh.
"Kita sekarang sering direpotkan dengan menghafal nama brand (parfum) luar, kenapa tidak kita pakai nama lokal Minyeuk Pret yang lebih mudah dan sudah dikenal sejak dahulu di Aceh," ujarnya.

Pada awal kemunculan Minyeuk Pret, T Muda bersama rekan-rekannya harus bekerja keras memperkenalkan Minyeuk Pret kepada konsumen.
Bahkan beberapa orang luar Aceh kerap mempertanyakan nama Minyeuk Pret, yang kedengarannya agak asing di telinga mereka. Namun dalam kurun waktu dua tahun terakhir, dengan perjuangan keras para penggagasnya, akhirnya masyarakat mulai mengenal Minyeuk Pret sebagai parfum lokal asal Aceh.
Wanginya tahan lama
Memang secara bahasa, Minyeuk Pret diambil dari Bahasa Aceh yang berarti minyak semprot atau parfum. Tidak hanya unik dari segi merek, Minyeuk Pret juga memiliki ciri khas keacehan lain mulai dari pemilihan bahan hingga varian aromanya. Parfum ini memiliki tiga varian aroma yaitu kopi, seulanga, dan meulu.
Sekadar diketahui, seulanga dan meulu adalah bunga yang memiliki wangi yang khas dan sering digunakan masyarakat Aceh zaman dulu sebagai wewangian.
Sedangkan kopi adalah komoditi Aceh yang sangat digandrungi bahkan menjadi minuman wajib setiap hari bagi para penikmatnya.
"Kalau industrinya nanti sudah besar, produk Minyeuk Pret ini akan sangat membantu petani nilam di Aceh. Jadi multiefeknya sangat besar menguntungkan petani, juga dapat mengangkat nama Aceh melalui brand lokal," ujar T Muda.
Para penggagas Minyeuk Pret kini terus memperluas jaringan usaha dan strategi pemasaran. Selain outlet mitra di Banda Aceh, parfum Minyeuk Pret juga sudah menghiasi etalase toko-toko online di Indonesia. Semua informasi dan pemesanan Minyeuk Pret juga dapat diakses di www.minyeukpret.com.

T Muda menjelaskan parfum Minyeuk Pret memiliki lebih dari 15% pure essence, sehingga masuk dalam kategori eau de parfum (EDP) yang memiliki ketahanan aroma yang kuat. Cocok bagi yang bekerja di kantor.
"Coba aja semprot sedikit di jaket terus masukkan dalam lemari. Besoknya wanginya masih tetap ada," tambahnya.
Di kalangan para pemakainya, pesona Minyeuk Pret memiliki keistimewaan tersendiri. Cici Adinda misalnya.
Sejak mengenal Minyeuk Pret, gadis ini langsung kepincut dengan aromanya yang lembut, khas untuk para wanita muda yang mengimpikan kesan feminisme dan elegan.
"Wanginya bisa tahan sampai tujuh jam dan enak banget. Semua wanginya enak. Cici rekom yang wangi meulu, cocok untuk cewek. Kalau aroma kopi cowok banget," kata lulusan FKIP Bahasa Inggris Unsyiah ini.
Selain merasa bangga dengan produk asli daerahnya, harga untuk sebuah parfum original seperti Minyeuk Pret, relatif terjangkau bagi semua kalangan.
"Pertama sekali coba tahun kemarin dan sekarang keterusan pakainya," katanya.
Mujibullah, pemuda asal Aceh yang kini bekerja di luar kota juga membagikan pengamalannya memakai Minyeuk Pret kepada penulis. Menurutnya ketertarikan memakai Minyeuk Pret berawal dari tawaran temannya ketika ia kembali ke Aceh.
Ramah lingkungan
Mujibullah, pemuda asal Aceh yang kini bekerja di luar kota juga membagikan pengamalannya memakai Minyeuk Pret kepada penulis. Menurutnya ketertarikan memakai Minyeuk Pret berawal dari tawaran temannya ketika ia kembali ke Aceh.
"Ini baru coba pakai. Aku pilih varian kopi. Aromanya khas seperti karakter orang Aceh. Strong dan energetic," tuturnya.
Menurut Muji kemunculan parfum produk lokal Aceh ini patut diacungi jempol karena kualitasnya tidak kalah dengan produk luar.
"Botolnya sudah bagus, logonya juga mantap. Hanya saran saja mungkin isinya bisa ditambah biar lama habisnya," ungkap lelaki penyuka kopi ini.
Selain untuk dipakai sendiri, parfum Minyeuk Pret bisa menjadi buah tangan atau oleh-oleh untuk kerabat atau pendatang yang mengunjungi Provinsi Aceh.
Kehadiran Minyeuk Pret di Aceh juga menarik perhatian para pengguna media sosial. Beberapa di antaranya menyatakan kekagumannya terhadap kualitas dan produk Minyeuk Pret sebagai branding asli Aceh.
Seperti halnya yang diungkapkan arianekasaputra, cutnyakdhien dan dellaandeslag dalam akun instagram mereka.
Iqbal, reseller Minyeuk Pret di Banda Aceh mengatakan peminat Minyeuk Pret cukup tinggi. Tidak hanya masyarakat Aceh tapi juga dari luar kota seperti Jawa dan Kalimantan.
"Hasil penjualannya tidak tentu, tapi dalam sebulan rata-rata saya bisa menjual puluhan," ujarnya.
Selain memerhatikan kualitas parfum, para penggagas Minyeuk Pret juga menyadari pentingnya menjaga lingkungan.
Perhatian ini diwujudkan dalam bentuk kemasan parfum dan paper bag yang ramah lingkungan karena dapat didaur ulang.
Tidak hanya itu, kehadiran Minyeuk Pret sebagai parfum lokal juga menjadi simbol cinta dari Aceh untuk dunia.
“Ke depan kita punya cita-cita ingin menjadikan Minyeuk Pret ini sebagai lokomotifnya parfum Aceh dari hulu ke hilir,” ujar T Muda.(*)

Semoga tulisan dari seorang ibu satu anak ini bermanfaat. Terima kasih untuk sobat yang sudah berkunjung ke rumah mungil saya. Komentar kalian semangat saya. Kalau ada saran dan masukan jangan segan untuk disampaikan. Dengan senang hati akan ditanggapi. Happy reading guys.^^
COMMENTS